SHALAT TAHIYYATUL MASJID
Tahiyyatul mesjid terdiri dari dua kata, yaitu tahiyyah dan mesjid. Tahiyyah artinya penghormatan. Sedangkan Mesjid, secara bahasa, adalah tempat sujud Adapun secara syar’i, mesjid adalah tempat khusus yang dipersiapkan untuk digunakan ibadah oleh kaum muslimin dan memiliki aturan-aturan yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan arti mesjid dalam bahasa Indonesia adalah tempat khusus yang diistimewakan oleh Allah swt dan semua mesjid harus diwakafkan hanya milik Allah swt.
Dalil Penamaan
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَإِذَا رَسُولُ اللهِ e جَالِسٌ وَحْدَهُ ، قَالَ: يَا أَبَا ذَرٍّ! إِنَّ لِلْمَسْجِدِ تَحِيَّةً ، وَإِنَّ تَحِيَّتَهُ رَكْعَتَانِ ، فَقُمْ فَارْكَعْهُمَا. قَالَ: فَقُمْتُ فَرَكَعْتُهُمُا؟
Dari Abu Dzar, ia berkata,
"Aku masuk mesjid ternyata Rasulullah saw. sedang duduk seorang diri. Beliau bersabda,'Hai Abu Dzar, sesungguhnya untuk mesjid itu ada penghormatannya, dan sesungguhnya penghormatannya itu adalah shalat dua rakaat, berdirilah lalu shalatlah dua rakaat. Abu Dzar berkata,'Aku pun berdiri lalu shalat dua rakaat". H.r. Al-Hakim dan Ibnu Hibban
Dianjurkan dilakukan sebelum duduk
Shalat Tahiyyatul masjid secara bahasa artinya shalat karena menghormati mesjid. Sedangkan arti secara syari adalah shalat dua rakaat karena masuk mesjid. Shalat tahiyatul mesjid shalat yang terikat dengan tempat, bukan dengan waktu juga tidak terikat dengan pekerjaan. Adapun Shalat Tahiyatul masjid dianjurkan dilakukan sebelum duduk berdasarkan riwayat di bawah ini:
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ e: أَعْطُوا الْمَسَاجِدَ حَقَّهَا! قِيلَ : وَمَا حَقَّهَا ؟ قَالَ : رَكْعَتَينِ قَبْلَ أَنْ تَجْلِسَ . رواه ابن خزيمة
Dari Abu Qatadah, ia berkata,"Rasululah saw. bersabda,
'Berikanlah mesjid-mesjid itu haknya. Rasul ditanya? Apa haknya? Beliau menjawab,'Shalat dua rakaat sebelum kamu duduk". H.r. Ibnu Khuzaimah
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ e قَالَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ.
Dari Abu Qatadah bahwa Rasulullah saw. bersabda,
"Apabila salah seorang diantara kalian masuk masjid, shalatlah dua rakaat sebelum duduk". H.r. Al-Bukhari dan Muslim
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ e إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ.
Dari Abu Qatadah, ia berkata," Rasulullah saw. bersabda,
"Apabila salah seorang diantara kalian masuk masjid maka janganlah duduk sebelum shalat dua rakaat". H.r. Al-Bukhari
Keterangan: Kedua hadis terakhir ini jangan dipaham bahwa shalat tahiyatul mesjid tidak sah bila dilakukan sesudah duduk, karena terdapat hadis-hadis sahih, bahwa Nabi saw. memerintah para sahabatnya melakukan shalat tahiyatul mesjid padahal sudah duduk. Adapun hadisnya sebagai berikut:
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ صَاحِبِ رَسُولِ اللهِ e قَالَ: دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ وَرَسُولُ اللهِ e جَالِسٌ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ النَّاسِ. قَالَ فَجَلَسْتُ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ e:مَا مَنَعَكَ أَنْ تَرْكَعَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ تَجْلِسَ؟ قَالَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ رَأَيْتُكَ جَالِسًا وَالنَّاسُ جُلُوسٌ قَالَ: فَإِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يَرْكَعَ رَكْعَتَيْنِ. رواه مسلم
Dari Abu Qatadah -salah seorang sahabat Rasulullah saw. ia berkata,
"Aku masuk masjid ketika Rasulullah saw. duduk di tengah kerumuan para sahabat. Maka aku langsung duduk. Ketika melihatku, Rasulullah saw. bersabda,"Apa yang menghalangimu untuk melakukan dua rakaat sebelum duduk? Aku berkata,"Wahai Rasulullah, aku melihat engkau telah duduk dan orang-orang juga duduk. Beliau bersabda,"Jika salah sorang diantara kalian masuk masjid, janganlah ia duduk hingga melakukan dua raka'at." H.r. Muslim no. 1167
Hukum Shalat Tahiyyatul Mesjid
Shalat Tahiyatul mesjid hukumnya sunat dan hanya diperuntukan bagi orang yang melakukan kegiatan di mesjid, misalnya shalat, pengajian, rapat dan lain-lain, selama bukan kegiatan maksiat. Shalat tahiyatul mesjid tidak berlaku bagi orang yang keluar-masuk mesjid, begitu juga bagi yang sekedar lewat. Perhatikan hadis di bawah ini:
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ النَبِيِّ e يَدْخُلُونَ الْمَسْجِدَ ثُمَّ يَخْرُجُونَ وَلاَ يُصَلُّونَ وَرَأَيْتُ ابْنَ عُمَرَ يَفْعَلُهُ. رواه ابن ابي شيبة
Dari Zaid bin Aslam, ia berkata,
"Dulu para sahabat Nabi saw. pernah masuk mesjid kemudian keluar tetapi mereka tidak shalat (tahiyatul mesjid) dan saya melihat Ibnu Umar melakukannya". H.r. Ibnu Abi Syaibah
Shalat Tahiyyatul Masjid di saat Imam sedang Khutbah Jumat
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: دَخَلَ رَجُلٌ الْمَسْجِدَ وَرَسُولُ اللهِ e يَخْطُبُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ: أَصَلَّيْتَ؟ قَالَ: لاَ, قَالَ: قُمْ فَصَلِّ الرَّكْعَتَيْنِ. رواه مسلم
Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata,
" Seorang laki-laki masuk Masjid sementara Rasulullah saw. sedang berkhutbah Jum'at, maka beliau pun bertanya,"Apakah kamu telah shalat?orang itu menjawab, belum." Maka beliau bersabda:"Berdirilah dan shalatlah dua raka'at.". H.r. muslim
عَنْ جَابِرٍ وَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالاَ: جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِيُّ وَرَسُولُ اللهِ e يَخْطُبُ فَقَالَ لَهُ: أَصَلَّيْتَ شَيْئًا؟ قَالَ: لاَ قَالَ: صَلِّ رَكْعَتَيْنِ تَجَوَّزْ فِيهِمَا. رواه ابو داود
Dari Jabir dan dari Abu Hurairah keduanya berkata,
"Sulaik Al Ghathafani datang, sedangkan Rasulullah saw. berkhutbah, maka beliau bersabda kepadanya,"Apakah kamu sudah shalat? Ia menjawab,'Belum. Beliau bersabda,"Shalatlah dua raka'at dan ringkaslah".H.r. Abu Daud
Tahiyatul mesjid sebelum Thawaf
Thawaf sunat adalah ibadah yang dianjurkan di setiap waktu. Oleh karena itu, shalat tahiyatul mesjid tidak akan gugur karena akan melaksanakan thawaf tersebut, perhatikan hadis berikut ini:
عَنْ جُبَيرِ بْنِ مُطْعِمٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ e : يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ ، لاَ يَمْنَعَنَّ أَحَدٌ طَافَ بِهَذَا الْبَيْتِ وَصَلَّى أَيَّ سَاعَةٍ كَانَ مِنْ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ. رواه ابن خزيمة
Dari Jubair bin Muth'im, ia berkata,"Rasulullah saw. bersabda,
'Hai Bani Abdi Manaf, jangan seorang pun menghalangi yang mau thawaf di baitullah dan shalat di sana baik siang maupun malam". H.r. Ibnu khuzaimah
Tidak ada Shalat sunat setelah Iqamat
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ e قَالَ: إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ فَلاَ صَلاَةَ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةُ. رواه مسلم
Dari Abu Hurairah dari Nabi saw. bersabda,
"Apabila shalat sudah diiqamatkankan maka tidak ada shalat apapun kecuali shalat wajib". H.r. Muslim
Kesimpulan:
1. Shalat tahiyatul masjid hukumnya sunat dan hanya dua rakaat
2. Shalat tahiyatul masjid hanya disyariatkan bagi yang masuk mesjid
3. Shalat tahiyatul masjid dianjurkan dilakukan sebelum duduk dan sah dilakukan setelah duduk
4. Setelah qamat tidak boleh shalat tahiyatul mesjid
5. Setelah thawaf tidak ada Shalat tahiyatul masjid
Setelah Shalat Tahiyatul Mesjid boleh melakukan thawaf sunat
Oleh : Nurdin Sya'bana